Ujian matematika selalu menjadi momen yang menegangkan bagi banyak siswa. Namun, bagi Dimas dan teman-temannya, ujian kali ini berubah menjadi momen yang bikin ngakak dan tak terlupakan. Siapa sangka, di tengah kepanikan mengerjakan soal, justru terjadi kejadian kocak yang membuat seisi kelas tertawa terbahak-bahak!
Bagian 1: Persiapan yang Tidak Serius
Dimas terkenal sebagai siswa yang santai dan sering mengandalkan insting dalam ujian. “Matematika itu soal feeling,” katanya setiap kali ditanya kenapa tidak pernah belajar.
Malam sebelum ujian, bukannya membuka buku, Dimas malah sibuk bermain game online sampai larut malam. “Besok tinggal isi aja, angka itu kan nggak ada batasnya,” ujarnya dengan percaya diri.
Bagian 2: Ujian Dimulai, Ketegangan Meningkat
Saat lembar soal dibagikan, Dimas baru sadar bahwa keyakinannya tadi malam adalah kesalahan besar. Soal pertama saja sudah membuatnya pusing.
“Jika X + Y = 20 dan Y – X = 4, maka nilai X adalah…”
Dimas menatap soal itu seperti melihat teka-teki alien. Ia mulai menghitung di kertas coretan, tapi hasilnya selalu berakhir dengan angka yang tidak masuk akal. “Kenapa jawabannya malah jadi 72? Padahal angkanya cuma 20!” gumamnya.
Melihat teman-temannya serius mengerjakan, Dimas mulai panik. Ia menatap kosong ke langit-langit, berharap ada wahyu datang tiba-tiba.
Bagian 3: Kejadian Kocak yang Tak Terduga
Di tengah suasana tegang, tiba-tiba terdengar suara PLAAK!
Semua menoleh ke arah sumber suara. Ternyata, Rudi, teman sebangku Dimas, ketiduran dan kepalanya jatuh ke meja dengan bunyi yang cukup keras.
Seisi kelas tertawa tertahan, sementara Pak Budi, sang pengawas, melirik dengan tatapan curiga. Rudi terbangun dengan wajah kebingungan, lalu berkata, “Saya mimpi dapet jawaban, Pak, tapi lupa nyatet!”
Tawa yang sebelumnya tertahan akhirnya pecah. Bahkan Pak Budi pun tak bisa menahan senyum.
Dimas, yang tadinya stres, langsung mendapat ide. Ia menulis di lembar jawabannya:
“X = sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki.”
Bagian 4: Hasil Ujian yang Mengejutkan
Seminggu kemudian, saat hasil ujian dibagikan, Dimas sudah siap menerima nasib. Tapi yang mengejutkan, Pak Budi malah membacakan salah satu jawaban yang paling kocak di kelas.
“Dimas, kamu menulis ‘X = sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki’?” tanyanya sambil menahan tawa.
Seketika, seisi kelas kembali tertawa terbahak-bahak. Bahkan teman-temannya mulai mengolok-olok, “Dimas pakai rumus takdir!”
Meskipun nilainya jauh dari harapan, Dimas tetap bangga. “Ya, setidaknya jawaban saya menghibur!” katanya sambil tertawa.
Kesimpulan: Ujian yang Jadi Kenangan Gokil
Ujian matematika yang awalnya menegangkan akhirnya berubah menjadi momen yang tak terlupakan. Setiap kali ada reuni kelas, cerita tentang “X = sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki” selalu menjadi bahan tertawaan.
Moral cerita? Belajar itu penting, tapi kalau pun gagal, setidaknya buatlah kegagalanmu jadi sesuatu yang bisa dikenang dengan tawa! 🤣
