Niatnya peluk doi dari belakang, eh ternyata itu bapak-bapak random. Auto pura-pura tanya, ‘Berapa harga sabun ini, Pak?
Supermarket adalah tempat di mana impuls belanja dan kekacauan sosial bertemu. Tapi bagi Dito, ini jadi lokasi kejadian paling memalukan seumur hidup: salah menyangka orang, salah peluk, dan salah bertahan hidup!
Awal Petaka: Mata Minus dan Hati Berdebar
Apa yang Terjadi:
- Dito lagi asyik stalking Instagram gebetannya, Siska, sambil belanja bulanan.
- Dari kejauhan, dia liat seseorang pakai hoodie sama persis kayak Siska. “Ah, pasti doi! Aku mau kasih kejutan!”
- Dengan penuh percaya diri, Dito mendekat… lalu peluk dari belakang sambil bisik, “Eh, jualan apa di sini?”
Komentar Netizen:
“Dari pada peluk gebetan, malah peluk bapak-bapak. Ini mah plot twist level sinetron!”
Momen Kritis: Salah Orang, Salah Nyali

Apa yang Terjadi:
- Wajah Sang Korban Berbalik:
Bukan Siska, tapi Pak Heru, tetangga komplek yang baru pulang dari gym.
“Lho, kamu siapa?! Ini pelecehan, ya?!” teriak Pak Heru sambil pegang dumbbell bayangan. - Otak vs. Panik:
Dito langsung freeze. Otaknya kerja 1000km/jam:- Opsi 1: Kabur.
- Opsi 2: Pura-pura kesurupan.
- Opsi 3: “Ini sabun merek apa ya, Pak? Harganya berapa?”
Dialog Klasik:
Dito (sambil pegang sabun mandi):
“Ehm… Maaf, Pak. Saya cuma mau tanya harga. Ini diskon kan?”
Pak Heru:
“Diskon? Kamu diskon akal sehat, ya?!”
Puncak Malu: Audiens Live di Lorong Deterjen
Apa yang Terjadi:
- Suara teriakan Pak Heru narik perhatian ibu-ibu di lorong sembako.
- Mereka berkumpul sambil rekam pake HP: “Ini mau jadi viral nih, Dito!”
- Petugas keamanan datang, dan Dito dipaksa minta maaf sambil pegang sabun Lifebuoy.
Komentar Netizen:
“Dari pada pelukan romantis, Dito dapet sesi minta maaf di depan live audience!”
Ending: Jadi Bahan Gosip Se-Komplek
Apa yang Terjadi:
- Kisah Dito jadi bahan obrolan grup WA RT: “Warga komplek diingatkan untuk tidak sembarang peluk orang di supermarket.”
- Gebetan benerannya, Siska, kirim DM: “Katanya mau peluk aku, eh malah peluk pak RT. Berani banget sih?!”
- Dito sekarang belanja pake kacamata minus 5, biar nggak salah orang lagi.
Quote Terakhir:
“Cinta itu butuh mata yang tajam, bukan nekat yang buta!”
Pelajaran dari Kisah Dito:
- Jangan Stalking Sambil Jalan:
Fokus ke jalan, bukan ke layar HP. - Kalau Mau Peluk, Pastikan Wajahnya Keliatan:
Jangan sampe salah target kayak ninja gagal. - Sabun Bukan Alat Penyelamat:
Kecuali kamu mau dijuluki “Si Raja Deterjen”.
Interaksi Pembaca:
- Polling: “Pernah salah sapa atau salah peluk orang?”
A. Pernah, sampe sekarang dijauhin tetangga!
B. Nggak, soalnya aku pake face recognition alami.
C. Aku malah pernah disangka maling! - Kolom Komentar:
“Ceritain pengalamanmu salah orang atau momen awkward di publik. Yuk, tertawa bersama!”