“Dibilang keren, malah dikira alien. Dibilang futuristik, eh malah dijauhin kayak penyakit!”
Apa Itu Google Glass?
Google Glass adalah kacamata pintar yang diluncurkan Google dengan janji “mengubah cara kita melihat dunia”. Dilengkapi layar kecil di sudut mata, kamera, mikrofon, dan suara perintah, produk ini disebut-sebut sebagai gadget revolusioner.
Tapi… kenyataannya?
- Target Pengguna: Awalnya untuk developer dan tech enthusiast, tapi Google berharap ini jadi mainstream.
- Harga: $1.500 (sekitar Rp 20 juta waktu itu).
- Fitur: Bisa foto, rekam video, cek email, bahkan navigasi jalan—tanpa perlu ngangkat tangan!

Kedunguan Level: 9/10 🌟
Kenapa Google Glass jadi bahan tertawaan sekaligus simbol kegagalan?
Simak 5 Kedunguan Utamanya:
- Desainnya Bikin Dikira “Cyborg Gagal”
- Bentuknya seperti kacamata biasa, tapi dengan batang tebal berisi teknologi.
- Orang yang pakai Google Glass sering dijuluki “Glassholes” (karena dianggap sok teknologi dan mengganggu privasi).
- Quote Netizen:
“Dari jauh kayak kacamata, dari dekat… kok ada lampu kedap-kedip? Ini robot atau manusia?”
- Privacy Disaster: Kamera yang Bikin Resah
- Google Glass bisa merekam video atau foto tanpa lampu indikator. Orang sekitar nggak tahu lagi kapan mereka direkam.
- Restoran, bioskop, bahkan toilet umum ramai-ramai melarang Google Glass.
- Fakta Kocak:
Di AS, ada yang sampai dipukul karena pakai Google Glass di bar. Alasannya? “Saya takut direkam!”
- Baterai Cepat Habis: Dari Futuristik Jadi Gimmick
- Baterainya cuma bertahan 2-3 jam kalau dipakai terus. Jadi, harus sering nge-charge.
- Quote Pengguna:
“Beli mahal-mahal, eh cuma bisa pake buat ambil foto 10 menit. Sisanya jadi aksesori kepala!”
- Fitur Setengah Matang: Keren Tapi Nggak Berguna
- Aplikasi yang tersedia sangat terbatas.
- Fitur augmented reality (AR) cuma bisa nampilin info cuaca atau notifikasi—itu pun sering error.
- Meme Google Glass:
Gambar Google Glass dengan tulisan: “Bisa apa lu? — Bisa bikin lo dijauhin temen!”
- Harga Selangit, Tapi Cuma Buat Pamer
- Harganya $1.500—lebih mahal dari iPhone waktu itu.
- Tapi fungsinya nggak sebanding. Hasil foto dan video? Kualitasnya biasa aja.
- Analisis Netizen:
“Google Glass itu kayak pacar yang gaya-gayaan di Instagram, tapi nggak bisa masak.”
Nasib Google Glass Sekarang
Google Glass akhirnya dihentikan untuk pasar konsumer pada 2015. Tapi jangan salah, produk ini masih dipake di dunia medis, industri, atau militer dengan nama Google Glass Enterprise Edition.
- Ironi:
“Dulu dikira robot gagal, sekarang malah jadi pahlawan di rumah sakit. Ya sudahlah…”
Pelajaran dari Kedunguan Google Glass
- Jangan Paksa Teknologi Kalau Publik Nggak Siap
- Privasi > Kecanggihan
- Harga Mahal Nggak Selalu Bikin Produk Jadi Keren
Gimmick untuk Konten di Kedunguan.com
- Polling:
“Kalau Google Glass dijual lagi, mau beli?
A) Mau, biar dikira Iron Man.
B) Nggak, takut dijauhin doi.” - Kolom Komentar:
“Pernah lihat orang pakai Google Glass? Ceritakan pengalaman absurdmu!” - Meme Gallery:
Kumpulkan meme Google Glass terbaik, seperti gambar kacamata dengan tulisan “Buat apa beli Google Glass? Mending beli kaca mata hitam + selfie stick!”
Penutup: Google Glass dalam 1 Kalimat
“Produk yang mengajarkan kita: jadi futuristik itu boleh, tapi jangan sampai jadi bahan ledekan tetangga.” 😎🔮