Di suatu hari yang cerah, seorang ilmuwan gila bernama Profesor Ngiler menemukan fakta mengejutkan: sepanjang hidup, manusia menghasilkan air liur yang cukup untuk mengisi dua kolam renang kecil! Tentu saja, ini memicu kehebohan di seluruh dunia. Mari kita ikuti petualangan kocak tentang fakta ini!
Adegan 1: Penemuan Mengejutkan
Profesor Ngiler (sambil memegang gelas ukur):
“Ladies and gentlemen, saya punya berita penting! Setiap hari, manusia menghasilkan 1-2 liter air liur. Kalau dikumpulkan seumur hidup, itu bisa mengisi dua kolam renang kecil!”
Penonton A:
“Serius, Prof? Jadi kita ini kayak mesin pembuat kolam renang?”

Profesor Ngiler:
“Betul! Tapi jangan coba-coba kumpulin air liur di rumah. Nanti tetanggamu ngira lu buka pabrik slime!”
Adegan 2: Percobaan Konyol
Si Kreatif (bernama Bang Ngilerin):
“Aku punya ide! Kenapa nggak kita bikin kolam renang dari air liur? Hemat air, hemat budget!”
Dia mulai mengumpulkan air liur dari teman-temannya. Hasilnya?
Bang Ngilerin:
“Setelah seminggu, aku cuma dapet 5 liter. Itu pun baunya kayak nasi gosong!”
Teman 1:
“Eh, itu air liurku atau kuah bakso kemarin?”
Teman 2:
“Jangan-jangan ada yang nyampur sama air mata waktu nonton drakor!”
Adegan 3: Si Pemalas dan Logika Ajaib
Si Pemalas (bernama Mas Ngiler):
“Ngapain repot-repot ngumpulin air liur? Kan kita bisa pakai air liur buat mandi! Hemat air, hemat sabun!“
Penonton B:
“Mas, itu namanya mandi keringat, bukan mandi air liur!”
Mas Ngiler (sambil ngelap mulut):
“Ah, sudahlah. Aku tidur dulu. Mimpiin aja kolam renang air liur.”
Adegan 4: Si Ilmuwan dan Penjelasan Logis
Profesor Otak (sambil memegang mikroskop):
“Secara ilmiah, air liur itu penting buat pencernaan dan kesehatan mulut. Tapi kalau dikumpulin buat kolam renang, itu namanya overkill!”
Penonton C:
“Jadi, kita harus bersyukur punya air liur, tapi jangan sampai dijadiin bisnis kolam renang, ya?”
Profesor Otak:
“Betul! Kecuali kalian mau buka taman hiburan bernama Saliva World. Tapi jangan harap banyak pengunjung!“
Adegan 5: Kolam Renang Air Liur yang Gagal
Si Pengusaha (bernama Pak Kolam):
“Aku udah investasi buat bikin kolam renang air liur! Ternyata, setelah sebulan, cuma ada 10 pengunjung. Itu pun cuma datang buat foto doang!”
Pengunjung 1:
“Kolamnya bau mulut, Pak! Mana airnya lengket-lengket gitu!”
Pengunjung 2:
“Aku cuma mau selfie buat Instagram. Captionnya: ‘Kolam renang paling unik di dunia!’“
Epilog: Pelajaran Berharga
Setelah semua percobaan gagal, semua orang sadar: air liur itu emang penting, tapi bukan buat kolam renang!
Profesor Ngiler (sambil merenung):
“Ternyata, ada hal-hal di dunia ini yang lebih baik dibiarkan mengalir begitu saja. Termasuk air liur kita!“
Bang Ngilerin (sambil ngelap mulut):
“Setidaknya, kita udah mencoba. Sekarang, aku punya alasan buat beli permen karet: biar air liurku nggak sia-sia!“
Moral Cerita:
- Air liur itu penting, tapi jangan dijadiin bisnis kolam renang.
- Kadang, hal-hal kecil seperti air liur bikin kita tersenyum.
- Kalau nggak bisa bikin kolam renang, coba bikin es loli. Itu lebih enak!
#AirLiurBukanUntukBerenang 😋🏊♂️